Perang Dunia II: Mengapa Terjadi dan Negara yang Terlibat di dalamnya

 Perang Dunia II: Mengapa Terjadi dan Negara yang Terlibat

Perang Dunia II (1939-1945) berawal dari kalahnya Jerman di Perang Dunia 1 (1914-1918). Jerman mencanangkan Revanche atau politik balas dendam, sedangkan negara-negara lain berlomba mencari kawan dengan membentuk blok-blok. Negara-negara di dunia saat itu juga dalam persaingan membuat senjata untuk memperkuat diri, yang diperparah dengan gesekan paham fasis, liberalis, dan komunis.

Kemudian secara khusus, salah satu penyebab meletusnya perang dunia 2 adalah serangan Jerman yang merebut kota Danzig di Polandia pada September 1939. Melansir laman History, Adolf Hitler yang naik ke tampuk kekuasaan di Jerman memimpin partai Nazi, mempersenjatai lagi bangsanya dan menandatangani perjanjian dengan Italia dan Jepang dalam ambisinya menguasai dunia. Jerman berhasil menguasai Danzig dengan serangan kilat, kendaraan lapis baja, dan pengeboman efektif.

Invasi Hitler ke Polandia mendorong Inggris Raya dan Perancis untuk menyatakan perang terhadap Jerman. Itulah yang kemudian menjadi salah satu penyebab Perang Dunia 2.


Perang antara Jerman dengan negara-negara Eropa pun terjadi yang turut menjadi latar belakang Perang Dunia 2. Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang Pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor. Tujuan penyerangan Jepang tersebut untuk menguasai Asia. Pada 11 Desember 1941 Jerman dan Italia yang menjadi sekutu Jepang mengumumkan perang kepada Amerika Serikat.

Negara yang terlibat Perang Dunia 2

Perang Dunia 2 terjadi pada tahun 1939 sampai 1945. Negara yang terlibat Perang Dunia 2 terbagi ke Blok Sekutu dan Blok Poros. Blok Sekutu terdiri dari Inggris, Perancis, Uni Soviet, China, dan Amerika Serikat (AS), sedangkan Blok Poros terdiri dari Jerman, Jepang, dan Italia.

Lalu mengapa terjadi Perang Dunia ke-2?

Setelah menjadi Kanselir Jerman pada 1933, Hitler dengan cepat mengkonsolidasikan kekuasaan, mengangkat dirinya sebagai Fuehrer (pemimpin tertinggi) setahun kemudian. Ia Terobsesi dengan gagasan superioritas ras Jerman “murni”, yang ia sebut “Arya”.

Hitler percaya bahwa perang adalah satu-satunya cara untuk mendapatkan “Lebensraum,” atau ruang hidup yang diperlukan agar ras Jerman berkembang. Pada pertengahan 1930-an, dia diam-diam mempersenjatai kembali Jerman, yang melanggar Perjanjian Versailles. Setelah menandatangani aliansi dengan Italia dan Jepang melawan Uni Soviet, Hitler mengirim pasukan untuk menduduki Austria pada 1938 dan tahun berikutnya mencaplok Cekoslowakia.
Agresi terbuka Hitler tidak terkendali, karena Amerika Serikat dan Uni Soviet terkonsentrasi pada politik internal saat itu, dan baik Prancis maupun Inggris (dua negara lain yang paling hancur oleh Perang Besar) tidak ingin berkonfrontasi. Namun pada akhirnya Perang Dunia II tak terelakkan, karena negara-negara kunci berhasrat melakukan perluasan wilayah. Selain Jerman dengan Lebensraum-nya, Italia juga memiliki kebijakan Irredenta dan Jepang menegakkan slogan Hakko Ichiu (menyatukan 8 sudut dunia).

Sumber: Kompas.com

Tinggalkan komentar